Alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan
sudah dikenal luas. Meski demikian, ada kalanya pasangan suami istri lupa atau
mengalami gangguan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual. Untuk mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan, pil kontrasepsi darurat bisa
menjadi pilihan.
Pil kontrasepsi darurat dikonsumsi dua pil
sekaligus oleh pihak wanita sesaat setelah berhubungan intim hingga maksimal
120 jam atau 5 hari. Semakin cepat diminum semakin tinggi efektivitasnya.
Mencegah Kehamilan yang Tidak Direncanakan
Pil kontrasepsi darurat bekerja dengan cara
mencegah pertemuan antara sel telur dan sperma, selain itu juga mengentalkan
lendir rahim sehingga mempersulit sperma masuk ke dalam rahim.
Jika sudah terjadi kehamilan, maka
kontrasepsi ini tidak akan menimbulkan gangguan atau membahayakan embrio yang
sudah berkembang jika dikonsumsi.
Penggunaan yang Tepat
Meski bermanfaat dalam mencegah kehamilan,
pil kontrasepsi darurat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin. Pil ini
hanya dapat digunakan dalam kondisi darurat setelah berhubungan intim seperti:
Pasangan yang sedang berhubungan intim
namun kondomnya mengalami kebocoran atau terlepas.
Wanita yang lupa mengonsumsi pil KB setelah
tiga hari berturut-turut.
Lupa atau terlambat jadwal suntik KB
Tidak menggunakan alat kontrasepsi sama
sekali. Penggunaan kontrasepsi yang tidak tepat.
Salah perhitungan tanggal masa subur.
Wanita korban pemerkosaan.
Untuk efek samping, pil kontrasepsi darurat
dapat menyebabkan terjadinya mual-mual, sakit kepala, sakit perut, dan juga
kelelahan. Efek yang terjadi bisa berbeda-beda pada setiap perempuan. Untuk itu
disarankan diminum sesudah makan, bila memungkinkan pada waktu sebelum tidur.
Mewujudkan Keluarga Berencana
Menggunakan alat kontrasepsi, termasuk pil
kontrasepsi darurat, dapat menjadi cara efektif melakukan perencanaan keluarga.
Dengan perencanaan yang matang, wanita dapat mengontrol kesehatan dengan baik
jika memasuki masa kehamilan. Sebab, kesiapan wanita terkait kehamilan akan
berdampak langsung bagi kesehatan dan kebugarannya.
Selain itu, keluarga berencana juga dapat
menjadi cara untuk mengurangi tindak aborsi akibat kehamilan yang tidak
diinginkan, termasuk aborsi yang tidak aman. Di sisi lain, dengan perencanaan
keluarga, kehamilan dan kelahiran anak dengan jarak yang dekat dan waktu yang
tidak tepat dapat dicegah. Hal ini akan mengurangi risiko kematian janin
Secara jangka panjang, perencanaan keluarga
dapat memberikan kesempatan orang tua untuk lebih memerhatikan investasi
pendidikan untuk anak. Diketahui anak dengan saudara kandung lebih sedikit,
cenderung meneruskan sekolahnya ke jenjang lebih tinggi.
Pasangan suami istri dapat memanfaatkan
kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Namun
Anda disarankan tetap berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk pilihan alat
kontrasepsi regular yang tepat untuk Anda dan pasangan.
0 Komentar untuk "Kontrasepsi Darurat "